Denpasar, Bali – Dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Forum Relawan Nusantara (FRN) bersama Direktorat Intelkam Polda Bali menggelar diskusi strategis terkait pemberitaan yang bersifat keamanan. Dalam pertemuan tersebut, FRN mendapat arahan penting untuk tetap fokus dalam pemberitaan yang akurat dan konstruktif.
Dirintelkam Polda Bali menegaskan bahwa keamanan suatu wilayah tidak bisa dinilai hanya dari satu perspektif sempit. “Jangan hanya menyoroti ketidakamanan dari kultur daerah, sebab di luar negeri pun ada potensi ancaman serupa. Semua harus dihitung secara kualitatif berdasarkan data yang valid,” ujarnya.
Salah satu poin yang ditekankan adalah anggapan bahwa aktivitas masyarakat hingga pagi hari mencerminkan situasi tidak aman. Padahal, justru karena keamanan yang terjaga, masyarakat bisa beraktivitas hingga dini hari. Contohnya, pada tahun lalu, tercatat 31 ribu turis merasa aman saat berkunjung ke Bali.
Polda Bali juga mengingatkan bahwa ada tiga jenis pengunjung yang masuk ke Bali: Investor, Wisatawan, dan Penjahat. “Jangan sampai investor dan wisatawan dianggap sebagai penjahat. Pemberitaan harus jelas, jangan sampai merugikan perekonomian dan citra Bali sebagai destinasi wisata dunia,” tambahnya.
FRN pun diingatkan untuk memahami peristiwa dari hulu hingga hilir sebelum menerbitkan berita. Saat ini, musuh utama FRN bukan hanya ketidakamanan, tetapi juga berita hoaks yang dapat merusak reputasi dan kepercayaan publik terhadap keamanan daerah.
“Pemberitaan yang tidak berguna sebaiknya tidak diterbitkan. Fokuslah pada informasi yang bermanfaat dan mendukung stabilitas negara,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, FRN juga diminta untuk memperkuat sinergitas dengan Polri dalam menjaga keamanan dan menangkal berita miring yang tidak seimbang. Sebagai organisasi yang berperan dalam bela negara, FRN memiliki tugas besar untuk mendukung narasi positif dan edukatif kepada masyarakat.
Dengan komitmen bersama antara Polri dan FRN, diharapkan tercipta pemberitaan yang lebih akurat, terpercaya, dan mampu menciptakan rasa aman bagi seluruh masyarakat serta wisatawan yang datang ke Bali.
(Red)