Jakarta — Ketua Umum PW FRN Counter Polri, Agus Flores, kembali menunjukkan dedikasi dan loyalitasnya terhadap Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dengan menggelar acara Doa dan Sholawat dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-78 pada 1 Juli 2025 mendatang.

Tradisi spiritual ini telah menjadi agenda tahunan yang konsisten dilakukan Agus Flores. Setiap tahun menjelang peringatan Hari Bhayangkara, ia memimpin doa bersama dan pembacaan sholawat sebagai bentuk dukungan moral dan spiritual terhadap Polri. Bagi Agus, Polri bukan hanya institusi penegak hukum, melainkan penjaga kedaulatan sosial dan keamanan bangsa yang layak didoakan dan didukung secara nyata.

> “Ada beberapa jenderal yang mengakui kesetiaan saya kepada Kapolri. Tapi kalau saya sebut, nanti dianggap mereka cari muka atau mengejar jabatan. Jadi saya pilih diam. Yang penting, niat kita tulus untuk Polri,” ujar Agus Flores dengan nada rendah hati, Kamis (19/6/2025).

Agus menegaskan bahwa kegiatan doa dan sholawat ini bukan seremonial semata, melainkan cerminan cinta tanah air dan pengabdian tulus untuk bangsa. Ia percaya, kekuatan spiritual memiliki peran penting dalam menopang tugas besar Polri di tengah dinamika sosial dan tantangan global yang kian kompleks.

Kesetiaan Agus Flores terhadap institusi Polri tidak hanya dikenal masyarakat luas, tetapi juga mendapat apresiasi dari kalangan internal Polri. Namun demikian, ia memilih untuk tidak mengekspose dukungan tersebut karena menilai bahwa ketulusan tidak perlu dipamerkan demi pengakuan.

Acara doa dan sholawat tahun ini rencananya akan melibatkan tokoh lintas agama, ulama, serta elemen masyarakat sipil sebagai simbol persatuan dan solidaritas nasional. Agenda ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan antara masyarakat dan Polri, terutama dalam menjaga stabilitas dan mencegah polarisasi di ruang publik.

> “Mari kita lawan narasi negatif dengan kekuatan doa, cinta, dan dukungan nyata,” tegas Agus.

Melalui kegiatan ini, Agus Flores berharap agar Polri tetap solid, profesional, dan dicintai rakyat, serta terus berdiri kokoh sebagai benteng penjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(Red/Rezha LDD)